PT Pertamina (Persero) akan memasang alat RFID (Radio-frequency identification) di setiap kendaraan untuk mengendalikan dan mengontrol konsumsi BBM subsidi, dikutip
Cyber4rt dari
Detikcom.
|
Alat pengendali bbm di tutup tangki |
Berapa maksimal pembelian BBM subsidi? "Berdasarkan kebutuhan itu, sepeda motor kan kita-kita 0,7 liter per hari, jadi kalau satu minggu ya kira-kira kalikan saja (4,9 liter) maksimalnya," ungkap Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/5/2013).
Sedangkan untuk kendaraan roda empat (mobil) angkutan dalam sehari konsumsinya sekitar 2,7 liter-3 liter per hari.
"Angkutan pribadi itu sudah saya hitung kira-kira, mobil itu kira-kira 2
,7 liter-3 liter per hari, jadi kalau dikali seminggu (antara 18,9 liter sampai 21 liter)," ucapnya.
Ditegaskan Susilo, pembatasan itu hanya untuk BBM subsidi kalau BBM non subsidi tidak ada pembatasan, ini dilakukan agar tidak ada BBM subsidi yang disalahgunakan.
"Jangan sampai ada kendaraan yang 10 Mei mengisi di SPBU mana sebanyak 200 liter, dan kemudian nanti jam 5 nanti mengisi lagi, itu kalau misalnya sudah dibatasi ngak bisa diisi lagi," tandasnya.
Untuk tahap awal akan dipasang pada 100 juta kendaraan bermotor di Indonesia.
Adapun 100 juta kendaraan bermotor tersebut terdiri dari 11 juta mobil penumpang, 80 juta motor, 3 juta bus, 6 juta truk, 5.027 SPBU Pertamina, serta 92.000 nozel pada 33 provinsi di Indonesia.
Pertamina menjadwalkan akan melakukan pemasangan RFID pada Juli 2013 yang dimulai di Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Seperti apa alat pengendali BBM yang akan dipasang di kendaraan?
Klik di sini (Rista Rama Dhany - detikOto)